PENGGUNAAN NOTASI BALOK UNTUK TRANSKRIPSI MUSIK TRADISIONAL BALI; BEBERAPA POTENSI KEKELIRUAN DALAM APLIKASINYA

Penulis

  • I Wayan Sudirana

Kata Kunci:

notasi, transkripsi, elemen, musik barat, gambelan bali

Abstrak

Musik sebuah kesenian yang berada dalam waktu dengan elemen utamanya bunyi yang selalu
bergerak dalam rentangan waktu yang ditentukan oleh si-komposer. Dengan kata lain, elemen
diejawantahkan dalam bentuk tempo, meter (gatra), dan ritme. Bunyi dalam musik dinamakan nada.
Getaran bunyi biasanya dipakai dalam musik [tradisi] sudah teratur dan setiap tradisi musik di dunia
berbeda. Musik Barat memiliki standard jelas, jika 440 Hz nada A pada piano seluruh dunia, nada
ding (nada pertama) gamelan Bali pada satu set (barungan) milik daerah tertentu berbeda dengan
nada ding daerah lainnya. Notasi atau transkripsi musik yang ideal, dapat dilihat elemen dasar musik
yang ditranskripsikan (tuning, ritme, melodi, tempo, dan dinamika). Notasi staf Barat lebih akrab
dengan sistem tersebut, tidak perlu belajar sistem notasi baru. Notasi Bali, secara tradisional, hanya
mampu mencatat melodi dasar dan struktur kolotomik karya tersebut. Sistem notasi titilaras ding
dong sebagai seperangkat simbol jumlahnya sedikit. Simbolnya berasal dari aksara Bali, dan hanya
dapat menunjukkan sekala nada, tetapi tidak dapat mengungkapkan nilai waktu, karena semua musik
gamelan Bali dipelajari dan dimainkan dengan menghafal, diwariskan melalui generasi secara lisan,
nada demi nada, hingga diinternalisasi dan dihafalkan. Tidak ada notasi yang pernah digunakan
dalam mentransmisikan musik.

##submission.downloads##

Diterbitkan

2021-06-03

Cara Mengutip

Sudirana, I. W. (2021). PENGGUNAAN NOTASI BALOK UNTUK TRANSKRIPSI MUSIK TRADISIONAL BALI; BEBERAPA POTENSI KEKELIRUAN DALAM APLIKASINYA. Seminar Nasional Fakultas Seni Pertunjukan, 134–138. Diambil dari https://eproceeding.isi-dps.ac.id/index.php/seminarFSP/article/view/29