WAYANG LAYAR LEBAR: PELUANG DAN TANTANGANNYA DI ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0

Penulis

  • I Dewa Ketut Wicaksana

Kata Kunci:

wayang, layar lebar, peluang dan tantangan

Abstrak

Revolusi Industri 4.0 telah datang di tengah-tengah kita dan tak mungkin lagi menolak atau
menghindarinya. Proses ini akan terus berjalan di tengah kemampuan atau bahkan ketidakmampuan
kita menepis dampak negatifnya. Wayang merupakan aktualisasi konsep kehidupan yang abstrak yang
disajikan sebagai ajaran moral, oleh karena itu wayang layar lebar yang banyak mengadopsi teknologi
modern, diharapkan tetap mematri ungkapan nilai budaya lokal disamping informatif dan edukatif
yakni `identitas lokal, watak global`. Wayang sebagai karya seni kolektif mempunyai hubungan dialektika antara tradisi, inovasi, partisipasi, dan profesi. Logika demikian menandakan bahwa keberadaan
wayang dan dalang tak terlepas dengan bidang kehidupan lainnya. Dalam konteks kehidupan tradisional dapat dijabarkan sebagai berikut, (1) hubungan antara seni tradisi dan inovasi memerlukan pengaturan atau sistem manajemen; (2) hubungan antara inovasi dan partisipasi membutuhkan pengkayaan
dan rekayasa; (3) hubungan antara partisipasi dengan profesi dijembatani oleh legalitas; (4) hubungan
antara tradisi dengan profesi dimediasi oleh tatanan etis dan normatif; (5) hubungan antara tradisi
dengan partisipasi memerlukan subsidi; dan (6) hubungan antara inovatif dengan profesi memerlukan
proaktif dan kreatif. Penentuan tersebut didasarkan oleh berbagai faktor diantaranya adalah orientasi,
tujuan, kemampuan memformat sajian, respons terhadap penonton (konsumen), profesionalisasi,
tantangan yang dihadapi dan strategi untuk mengatasinya.

##submission.downloads##

Diterbitkan

2021-06-03

Cara Mengutip

Ketut Wicaksana, I. D. (2021). WAYANG LAYAR LEBAR: PELUANG DAN TANTANGANNYA DI ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0. Seminar Nasional Fakultas Seni Pertunjukan, 84–90. Diambil dari https://eproceeding.isi-dps.ac.id/index.php/seminarFSP/article/view/20