Journals

  • SANDI : Seminar Nasional Desain

    Seminar Nasional Desain (Sandi) 2021 merupakan seminar nasional pertama yang diselenggarakan oleh mahasiswa program studi Desain Komunikasi Visual FSRD Institut Seni Indonesia Denpasar. Pelaksanaan Seminar Nasional tahun 2021 ini, dimulai dengan mengambil nama ‘Sandi’, karena merupakan sebuah kata yang penuh makna. Sandi mengandung arti ‘kode rahasia’ yakni memiliki makna gabungan beberapa kunci yang disatukan menjadi sebuh kode, sehingga diharapkan menjadi sebuah kesatuan yang mempu mencapai tujuan bersama. Seminar nasional desain (Sandi) 2021, merupakan sebuah pertemuan yang berlandaskan proses berpikir ilmiah untuk dapat mengungkap suatu masalah untuk dirangkai menjadi sebuah temuan kebaruan. Makna ‘sandi’ mengajak semua peneliti untuk berpikir bersama-sama, memaknai kembali desain dan peran desainer, sehingga mampu mengungkap suatu masalah dengan merangkai ‘Sandi’ yang melibatkan tindakan sosial masyarakat pada masa sekarang. Sandi 2021 diharapkan dapat menjadi sebuah landasan berpikir untuk melangkah lebih baik dalam proses berkehidupan. Tema yang diambil pada seminar nasional ‘Sandi 2021’ adalah “Desainer Pembelajar Dalam Era Society 5.0”.

  • Sandyakala : Prosiding Seminar Nasional Seni, Kriya, dan Desain

    ISBN : 978-602-53298-9-0


    ISSN : 2715-3002


    E-ISSN : 2715-8225


    Seminar Nasional Seni, Kriya dan Desain (Sandyakala) 2019 ini merupakan rangkaian seminar nasional tahunan yang diselenggarakan oleh Fakultas Seni Rupa dan Desain, Institut Seni Indonesia Denpasar. Kelanjutan pelaksanaan Seminar Nasional pada tahun 2019 ini, dimulai dengan mengambil nama ‘Sandyakala’ karena merupakan sebuah kata yang penuh makna. Sandyakala mengandung arti ‘pertemuan waktu’ yakni memiliki makna perpaduan kekuatan besar yang berbeda dalam sebuah pertemuan ilmiah, sehingga diharapkan dapat menjadi sebuah kesatuan dalam landasan berpikir untuk melangkah lebih baik dalam proses berkehidupan menuju pada tahapan selanjutnya. Tema seminar nasional yang mengambil nama ‘Sandyakala 2019’ ini adalah “Pengembangan Kreativitas Seni, Kriya dan Desain Dalam Era Revolusi Industri 4.0”. Fakultas Seni Rupa dan Desain, Institut Seni Indonesia Denpasar mengundang para Akademisi, Praktisi dan Asosiasi serta Mahasiswa untuk menulis makalah ilmiah dan berpartisipasi pada kegiatan Seminar Nasional Sandyakala 2019.

  • Seminar Nasional Fakultas Seni Pertunjukan

    Seminar Seni Pertunjukan dengan tema “Seni Pertunjukan Nusantara Peluang dan Tantangan Memasuki Industri 4.0” ini, memuat berbagai aspek bidang pertunjukan Tari, Karawitan, Pedalangan, Pendidikan Seni Pertunjukan dan Musik yang merupakan bagian upaya peningkatan keilmuan dan kompetensi dosen. Akhir kata semoga prosiding ini dapat mempertajam wawasan, mempertegas arah dalam upaya mempertahankan, menggali dan mengembangkan seni pertunjukan nusantara dalam menghadapi era Revolusi Industri 4.0. Begitu juga guna membangun kebudayaan dan peradaban yang berkepribadian bagi para generasi muda kita dewasa ini. Semoga menjadi inspirasi dalam kegiatan tridharma Perguruan Tinggi yang dilakukan Dosen dan Mahasiswa melalui pengembangan keilmuan serta sebagai inspirasi dalam penyelesaian Tugas Akhir Mahasiswa.

  • Bali-Bhuwana Waskita (Global Art Creativity Conference)

    This event aims to be a vehicle for the diffusion of academic concepts and creations proposed by writers and scholars worldwide. This event is a part of the Bali Padma Bhuwana International Festival which establishes fora where new, creative, and challenging ideas in the various fields of art, design, and culture are elaborated and debated—in cross-cultural and interdisciplinary approaches. We invite global scholars, artists, writers, researchers, and personalities to expose their ideas and works.


     


    Theme: Argha-Tirtha-Sidhi, (Energy of Water and Related Creative Prospects)


    All the issues of the availability and quality of the sea and land water are expected to be the basis on which the seminar participants create physical artworks or bring forward ideas to be implemented. It is well-known that artists and creative intellectuals are worried by the condition of rivers and lakes, and above all, the sea water is a basic issue for the future of humanity. We believe scientists, artists, and creative intellectuals can come forward with original ideas and creations, and who knows? Generate the dynamics that may contribute to solving the issue. In Balinese tradition, ancestors are said to become “water” (toya); when they reincarnate, they become “water drops” (titisan/warih) or “dew” (damuh). This concept shows that the symbolic system of the island is closely related to the ecology of Bali, the prosperity of which rests on mountain lakes and a sophisticated irrigation system


     


    Scope and Aim


    All the arts and design fields with approaches through Sociology, History, Anthropology, Management, Aesthetic/Philosophy (Western and Eastern), Technology, Ethnography, and Interdisciplinary Approaches.


     




    Register for OJS here


    Paper template is here


    Don't forget to see important dates here


    Please check rundown here


    And don't forget about conference link here

  • Bali Dwipantara Waskita: Seminar Nasionar Republik Seni Nusantara

    Seminar Nasional Bali Sangga Dwipantara-Bali Dwipantara Waskita


    Para peneliti, akademisi, dan peminat budaya yang terhormat,


    Kami dengan senang hati mengumumkan Seminar Nasional Bali Sangga Dwipantara, sebuah acara yang didedikasikan untuk mengeksplorasi beragam pengetahuan dan warisan budaya yang mempesona. Seminar ini bertujuan untuk menyediakan platform bagi para cendekiawan, praktisi, dan peminat untuk berkumpul dan terlibat dalam diskusi bermakna yang akan berkontribusi pada pelestarian dan kemajuan tradisi budaya dan pengetahuan akademik yang kaya.


    Bertajuk Sindhu-Taksu-Sadhu


    Kebudayaan maritim dibentuk atas olah budi masyarakat yang mendiami wilayah kepulauan. Karakteristik wilayah kepulauan menjadikan laut dan samudera sebagai ibu; menjadikan praktik seni budaya bahari berorientasi pada memuliaan laut sebagai muasal sekaligus jalan pulang (sangkan paraning dumadi).


    Memaknai Sindhu-Taksu-Sadhu menempatkan pemaknaan atas laut dan samudera hadir dalam khazanah material dan spirit. Pemaknaan secara material, laut dan samudera merupakan ekosistem biota dan jazad renik dalam air yang tertaut dengan pesisir dan pulau-pulau sebagai kelanjutan alamiahnya. Secara spiritual, pemaknaan pesisir, teluk, tanjung, laut, dan samudera merupakan wilayah sakral, ruang lapang untuk memuliakan semesta dengan berbagai atribut keluhuran.


    Guna semakin meluaskan pemaknaan atas praktik, karya, dan kecemerlangan gagasan seni budaya tentang Laut dan Samudera, Seminar Nasional Bali-Dwipantara Waskita (Republik Seni Nusantara) mengundang seluas-luasnya masyarakat akademik di Indonesia untuk berpartisipasi mengajukan artikel ilmiah. Topik Sindhu-Taksu-Sadhu membuka peluang interpretasi lintas perspektif; seni budaya maritim yang terus hidup menghiasi peradaban Nusantara.


    Sub-tema:
    1. Laut dan Samudera idiom kultural, etik tradisi, imajinasi persona-komunal
    2. Laut dan Samudera entitas religi dan ritus.
    3. Laut dan Samudera dalam harmoni diri dan alam semesta.
    4. Laut dan Samudera Daya Cipta Seni.
    5. Laut dan Samudera Medium Seni.
    6. Laut dan Samudera Inspirasi Rekacipta Seni dan Desain.
    7. Representasi Laut dan Samudera pada Karya Seni.
    8. Abstraksi Laut dan Samudera pada Karya Seni.
    9. Narasi Laut dan Samudera Estetika Seni.
    10. Ekspresi Laut dan Samudera Stilistika Seni dan Desain.
    11. Laut dan Samudera Usadha, Seni Terapi.
    12. Metafora Laut dan Samudera, Makna, dan Sugestinya.