TOPENG PARADOKS DALAM KRIYA KONTEMPORER

Main Article Content

I Made Jana
I Made Sumantra
I Nyoman Ngidep Wiyasa

Abstract

Seni topeng hadir di tengah-tengah masyarakat, bisa dibilang cukup monoton. Karena kurang berkembang dalam mengikuti alur jaman. Seni topeng yang dihasilkan oleh perajinnya, masih seputar tokoh-tokoh ilusi atau pewayangan. Pencipta melakukan observasi terhadap produk topeng yang berkembang saat ini. Dan melakukan penelusuran data melalui buku, internet, pameran, dan bengkel pembuatan topeng. Selanjutnya dilakukan analisa menggunakan metode kualitatif, sehingga melahirkan judul, konsep penciptaan dan cara pemecahannya. Aplikasi metode penelitian berbasis praktik. Dalam hal ini praktik menciptakan citra sebagai mode eksplorasi utama, Eksperimen, pembentukan. Bahwa kejelasan makna lahir dari gagasan, konsep, informasi ditransformasikan ke dalam citra visual, merupakan kesatuan organis berupa karya seni rupa topeng paradoks yang ditampilkan terlihat nyata, dapat dipahami lebih bermakna personal. Secara paradoks dalam karya mengekspos sifat-sifat yang berbeda  dalam kehidupan manusia, dipresentasikan  melalui wajah yang berbeda , menjadi satu kesatuan organis, dalam bentuk simbol karya estetik, sebagai wajah Kriya kontemporer.

Article Details

How to Cite
I Made Jana, I Made Sumantra, & I Nyoman Ngidep Wiyasa. (2022). TOPENG PARADOKS DALAM KRIYA KONTEMPORER. Prosiding Bali Dwipantara Waskita: Seminar Nasional Republik Seni Nusantara, 2(1), 204–233. Retrieved from https://eproceeding.isi-dps.ac.id/index.php/bdw/article/view/348
Section
Articles

Most read articles by the same author(s)

Obs.: This plugin requires at least one statistics/report plugin to be enabled. If your statistics plugins provide more than one metric then please also select a main metric on the admin's site settings page and/or on the journal manager's settings pages.