Dengan hormat disampaikan, serangkaian Festival Nasional Bali Sangga Dwipantara II, tahun 2022, diselenggarakan Seminar Nasional Bali-Dwipantara Waskita (Republik Seni Nusantara), bertajuk Tirtha-Rakta-Sastra (Daya Hidup Air-Api Cipta Seni). Seminar Nasional ini didedikasikan sebagai wahana dialektika wacana dan praktik seni dan desain, berikut tautan ekosistem kebudayaan yang melingkupinya. Mimbar ilmiah ini menghadirkan narasumber bereputasi dan undangan makalah terpilih (call for paper) dari kalangan akademisi, kritikus, seniman, desainer, sastrawan, maestro, dan kolektor seni.
Tajuk “Tirtha-Rakta-Sastra” menunjuk pemaknaan kekuatan air sebagai daya cipta seni dan susastra. Air dalam konteks denotatif, konotatif, dan simbolik senantiasa hadir menyatu dalam lelaku budaya Nusantara. Air sebagai elemen alam, mengalami kondisi krisis; kelangkaan air bersih, pencemaran, dan kekeringan menjadi isu global, merupakan salah satu bagian dari 17 sasaran pembangunan berkelanjutan. Air dengan seperangkat idiom kultural, etik tradisi, dan imajinasi persona-komunal diwariskan dari generasi ke generasi. Air bahkan, secara simbolik terbangun menjadi entitas relegi dengan berbagai manifestasi ritualnya. Berbagai ritus air di Bali, seperti: Malukat, Banyu Pinaruh, Siat Yeh, dan Magpag Toya menjadi orientasi pemuliaan hidup manusia dalam harmoni diri dengan alam semesta. Orientasi pemuliaan ini menjadi muasal rekacipta mahalango; keserbanekaan mahakarya.
Bahasan tajuk “Tirtha-Rakta-Sastra” dapat dielaborasi dalam berbagai topik:
- Krisis air bersih, pencemaran air, dan kekeringan global;
- Reka teknologi pemulihan air;
- Air idiom kultural, etik tradisi, dan imajinasi persona-komunal;
- Air entitas relegi dan ritus;
- Air dalam harmoni diri dan alam semesta;
- Air daya cipta seni;
- Air medium seni;
- Air inspirasi rekacipta seni dan desain;
- Representasi air pada karya seni;
- Abstraksi air pada karya seni;
- Narasi air estetika seni;
- Ekspresi air stilistika seni dan desain;
- Air usadha, seni terapi;
- Metafora air, makna, dan sugestinya.
- Info pembicara klik di sini
- Info tanggal penting klik di sini
-
Panduan untuk penulis klik di sini
-
Penyerahan abstrak cari info di sini
-
Penyerahan full artikel melalui link ini
Current Issue
Vol. 2 No. 1 (2022): Prosiding Seminar Bali-Dwipantara Waskita II
Tajuk “Tirtha-Rakta-Sastra” menunjuk pemaknaan kekuatan air sebagai daya cipta seni dan susastra. Air dalam konteks denotatif, konotatif, dan simbolik senantiasa hadir menyatu dalam lelaku budaya Nusantara. Air sebagai elemen alam, mengalami kondisi krisis; kelangkaan air bersih, pencemaran, dan kekeringan menjadi isu global, merupakan salah satu bagian dari 17 sasaran pembangunan berkelanjutan. Air dengan seperangkat idiom kultural, etik tradisi, dan imajinasi persona-komunal diwariskan dari generasi ke generasi. Air bahkan, secara simbolik terbangun menjadi entitas relegi dengan berbagai manifestasi ritualnya. Berbagai ritus air di Bali, seperti: Malukat, Banyu Pinaruh, Siat Yeh, dan Magpag Toya menjadi orientasi pemuliaan hidup manusia dalam harmoni diri dengan alam semesta. Orientasi pemuliaan ini menjadi muasal rekacipta mahalango; keserbanekaan mahakarya.
Published: 2022-07-29